KOMPONEN
UTAMA LOKOMOTIF DIESEL
Komponen
Utama Lokomotif Diesel
1. Motor
Diesel
Mesin
Diesel Lokomotif
Motor diesel adalah mesin penggerak
utama pada lokomotif diesel.Besar daya motor diesel yang pernah digunakan di
Indoesia terkecil adalah 100 HP pada lokomotif Kebo Kuning yang digunakan
untuk langsir di dalam bengkel Manggarai, sedangkan yang terbesar adalah 2300
HP pada lokomotif CC205 yang digunakan untuk menarik rangkaian kereta batu bara
di Sumatera Selatan.
Berbagai
tipe dan ukuran motor diesel yang digunakan lokomotif di Indonesia dibuat oleh
berbagai pabrik, yang digolongkan menjadi :
- Motor diesel merk MTU (Motoren und Turbinen Union), Maybach Mercedes Bench, dan Komatsu-Cummins untuk lokomotif lokomotif dari Jerman, Austria, dan Jepang.Motor diesel tersebut mempunyai putaran medium, dimensi yang ramping, dan bobot yang ringan.
- Motor diesel Generals Motors untuk lokomotif buatan Kanada dan Generals Electrics untuk lokomotif buatan Amerika.Motor diesel tersebut mempunyai putaran yang rendah, dimensi yang besar, dan bobot yang berat.
Selanjutnya
apabila dilihat dari jenis dan cara kerja motor diesel yang digunakan lokomotif
di Indonesia dapat digolongkan menjadi :
- Motor Diesel 2 Langkah
Motor diesel ini menggunakan blower untuk mengalirkan udara
ke ruang pemasukan udara ke mesin (intake system), sehingga digolongkan
sebagai blown engine.Jenis motor diesel ini digunakan pada lokomotif
BB200, BB201, BB202, dan CC202.
- Motor Diesel 4 Langkah
Motor diesel ini menggunakan turbocharger,
yaitu alat yang diputar oleh aliran gas buang untuk memompa udara kedalam ruang
bahan bakar motor diesel.Udara bertekanan tinggi yang masuk ke ruang bahan
bakar akan meningkatkan kinerja motor diesel sehingga daya keluarnya
lebih tinggi.Jenis motor diesel ini digunakan pada lokomotif BB300, BB301,
BB302, BB303, BB304, BB305, BB306, BB203, BB204, CC201, CC203, dan CC204.
Contoh
penggunaan motor diesel :
- MTU tipe 12V652,TB11 yaitu motor diesel yang digunakan motor diesel hidrolik BB304 dengan daya maksimum 1550 HP.Motor diesel ini merupakan motor diesel 4 langkah dan memiliki 12 buah piston dengan susunan miring ke kanan 6 buah dan miring ke kiri 6 buah sehingga membentuk huruf V.Tipe 652 serta menggunakan turbocharger tipe 11.Putaran motor pada posisi idle adalah 620 rpm dan putaran maksimalnya 1555 rpm.
- GM 645-E yaitu motor diesel yang digunakan lokomotif CC202 dengan daya 2250 HP.Motor diesel ini mempunyai 16 piston dengan konstruksi V.Putaran mesin ini pada posisi idle adalah 315 rpm dan putaran maksimalnya 900rpm.
2. Generator Utama
Generator
Lokomotif Diesel
Generator utama adalah generator
yang langsung dihubungkan dengan poros keluaran motor diesel.Generator utama
menyerap sekitar 92% daya dari keluaran motor diesel untuk membangkitkan arus
listrik dan mencatu motor traksi dan sekitar 8% untuk peralatan pembantu
seperti kompresor udara tekan, fan udara pendingin air, dan sebagainya.Adapun
jenis generator utama pada lokomotif antara lain:
- Generator Arus Searah
Generator ini digunakan pada sebagian besar lokomotif
diesel elektrik di Indonesia.Contoh penggunaanya adalah tipe GT 581 yang
digunakan pada lokomotif CC203.Generator ini mempunyai 10 pole, dirent current,
commutating pole, shunt wound, dan poros horizontal.
- Generator Arus Bolak Balik
Generator ini digunakan pada lokomotif BB204 yang
dioperasikan pada jalan rel bergerigi.penggunaan generator ini untuk
penghematan dimensi dan perawatan mengingat keterbatasan ruangan.Generator ini
mempunyai efisiensi mesin yang baik dan kompak untuk daya yang sama.
Contoh penggunaan lainya adalah pada lokomotif CC202
dengan tipe AR 6 QAD-D14A dengan daya 2000 HP menggunakan penyearah rectifier
silicon diodes berpendingin udara.
3. Hydraulic Torque Converter
Hydraulic Torque Converter merupakan
komponen utama pada lokomotif diesel hidrolik yang berfungsi meneruskan daya
dari motor diesel ke roda.Lebih dari 90 % lokomotif diesel hidrolik di
Indonesia menggunakan Hydraulic Torque Converter dari Voith – Jerman.Hanya
beberapa saja lokomotif langsir yang menggunakan Hydraulic Torque Converter
“Lisholm Smith”, “Fried-Krupp”, dan “Niigata”.
Contoh tipe
Hydraulic Torque Converter :
- Voith L 720rU2
Voith L 720rU2 merupakan tipe terbesar yang
digunakan pada lokomotif diesel hidrolik di Indonesia dengan daya yang
ditransmisikanya sebesar 1500 HP.Pada transmisi ini digunakan 2 converter atau
2 tingkat kecepatan yaitu converter 1 untuk kecepatan 0 – 60 km/jam dan
converter 2 untuk kecepatan 60 – 120 km/jam.
Arti dari
tipe Voith L 720rU2 adalah
L :
Transmisi lokomotif
7 : Ukuran
dari sirkit hidrolik (untuk 1500 HP)
2 : Jumlah
Voith L 720rU2
0 : Jumlah
kopling hidrolik
R :
dilengkapi dengan gigi pembalik / reserve
U2
: 2 poros
- Voith L 630rU2
Voith L 630rU2 hanya digunakan pada
lokomotif BB301 dari Fried Krupp Jerman dengan daya mesin 1350 HP.
Jumlah torque converter pada transmisi ini ada 3 buah,
yaitu converter pertama untuk kecepatan 0 sampai dengan 45 km/jam, converter
kedua untuk kecepatan 45 sampai dengan 75 km/jam dan converter ketiga untuk
kecepatan 75 sampai dengan 120 km/jam.
Perpindahan converter tersebut secara otomatis sesuai
dengan perubahan kecepatan seperti penggunaan perseneling otomatis pada
kendaraan jalan raya.
- Voith L 520rU2
Voith L 520rU2 mempunyai ukuran
sirkit hidrolik yang lebih kecil, yaitu dengan tanda angka 5. Hydraulic Torque
Converter ini digunakan pada lokomotif yang lebih kecil seperti lokomotif BB303
dengan daya yang ditransmisikan sebesar 1000 HP.
4. Motor Traksi
Motor
Traksi
Motor traksi merupakan motor listrik
yang berfungsi untuk membangkitkan momen putar yang akan diteruskan melalui
roda gigi untuk memutar roda.Motor traksi hanya digunakan pada lokomotif diesel
elektrik.
Adapun
beberapa sifat atau karateristik motor traksi antara lain :
- Jenis dan Daya
Sampai sekarang motor traksi yang digunakan pada
lokomotif diesel di Indonesia adalah motor listrik arus searah (DC traction
motor) berpenguat medan seri.Besar, ukuran, dan berat motor traksi disesuaikan
oleh tingkat daya yang diterima sebagai energi listrik untuk diubah menjadi energi
gerak.
Sebagai contoh lokomotif BB201 yang mempunyai daya
keluaran 1425 HP atau daya bersih yang diterima 4 motor traksi sekitar 1000
HP.Dengan demikian setiap motor traksi akan menerima daya sebesar 250 HP.Dalam
hal ini digunakan motor traksi tipe D29.
- Konstruksi
Motor traksi terdiri dari rotor, stator, poros, roda
gigi pinion serta casing yang mempunyai bobot sekitar 1,5 ton.
Putaran dari roda gigi pinion akan memutar roda gigi
pada poros dan sebagai penutup dipasang kotak roda gigi atau casing.Bobot motor
traksi ini ditumpu langsung pada gandar melalui 2 bantalan luncur yang bisa
dipasang atau dilepas.
Sedangkan disisi lain motor traksi didukung oleh
rangka bogi melalui pegas karet yang disebut nose suspension.
Konstruksi penumpuam motor traksi yang demikian
menyebabkan beban interaksi berupa gaya kejut antara roda dan rel yang cukup
besar dibanding dengan kereta atau gerbong terutama pada sambungan rel dan
wesel.Hal ini tentu akan berakibat kerusakan pada komponen motor traksi maupun
pada sambungan rel.
Selain pemasangan motor traksi tipe “Noise Suspension”
ada konstruksi pemasangan motor traksi pada bogi dengan prinsip “Fully
Suspended”.Yaitu motor traksi dipasang langsung pada rangka bogie sehingga
motor traksi merupakan bagian yang dipegas bersama dengan rangka bogie.Contoh
pemasangan motor traksi seperti ini adalah pada lokomotif BB204 yang dapat
mendaki rel yang bergerigi.
- Posisi yang Rendah
Sistem
penggantugan motor traksi pada lokomotif diesel elektrik mempunyai posisi yang
terendah yaitu 15 cm diatas kepala rel.Dengan posisi yang rendah tersebut maka
lokomotif diesel elektrik tidak dapat dioperasikan bila ada banjir setinggi 15
cm karena akan terjadi koslet pada motor traksi.
motor traksi
motor traksi
5. Bogie
Bogie lokomotif diesel berfungsi
untuk mendukung rangka dasar dan badan lokomotif beserta mesin dan peralatanya.
1.Jenis
Konstruksi
Apabila
dilihat dari jenis konstruksi, bogie lokomotif dibagi menjadi 2 jenis,
diantaranya :
- Bogie yang menggunakan Bolster
Bogie jenis ini mempunyai 2 pegas primer yang dipasang
antara roda dengan rangka bogie serta pegas sekunder yang dipasang antara
rangka bogie dan rangka dasar lokomotif.Pegas tersebut dapat berupa pegas karet
maupun pegas ulir sesuai desain yang dibuat oleh pabrik.Pada bolster terdapat
tumpuan badan lokomotif berupa center plat yang berfungsi menerima beban
vertikal dan horizontal berupa gaya tarik dan rem.
Lokomotif yang menggunakan bogie bolster antara lain
BB300, BB301, BB304, BB200. BB201, BB203, BB204, CC 200, CC201, CC202, CC203,
dan CC204.
Bogie yang menggunakan Bolster
- Bogie tanpa Bolster
Pada bogie tanpa bolster, badan lokomotif langsung
didukung oleh pegas sekunder yang dipasang pada rangka bogie yang sekaligus
berfungsi untuk meneruskan beban vertikal.
Gaya longitudinal antara badan lokomotif dan bogie
diteruskan dengan konstruksi pin vertikal yang terpasang mati pada rangka badan
dan menarik rangka bogi dengan perantaraan karet.
Penggunaan
bogie ini terdapat pada lokomotif BB303, BB305, dan BB306.
2.Cara
Pembuatan
Bila
ditinjau dari cara pembuatanya, bogie lokomotif ada 2 jenis, yaitu :
- Bogie konstruksi las
Merupakan bogie yang dibuat dari baja profil dan baja
pelat berupa rangka samping dan balok melintang yang dilas.Semua lokomotif
diesel dari Eropa dan Jepang menggunakan bogie konstruksi las.
Lokomotif diesel yang menggunakan bogie tersebut
adalah BB300, BB 302, BB303, BB304, BB305, BB306, dan BB204.
- Bogie baja cor
Bogie baja cor terdiri dari rangka bogie sebagai
komponen utama yang dibuat dengan proses cor, sedangkan komponen lainya yang
juga diproses dengan cor adalah bolster.
Lokomotif diesel yang menggunakan bogie ini antara
lain BB200, BB201, BB202, BB203, CC200, CC201, CC202, CC203, CC204, CC205 yaitu
semua lokomotif dari Amerika dan Kanada.
6. Rangka Dasar
Rangka
Dasar
Pada umumnya rangka dasar dapat
berupa konstuksi baja profil dan plat yang terdiri dari balok memanjang tengah
dan samping yang dihubungkan dengan balok melintang dengan pengelasan.
Rangka dasar berfungsi untuk meletakan komponen
komponen lokomotif seperti motor diesel, generator utama, sistem
kelistrikan,kompresor udara, kabin masinis, dan komponen pendukung lainya.
Rangka tersebut dibuat sesuai dengan dimensi kekuatan
yang diperlukan.Namun bisa juga dipertebal atau diberi tambahan pemberat untuk
mencapai beban yang diinginkan agar lokomotif tidak mudah slip karena gaya
adhesii meningkat.
Apabila
ditinjau dari cara penumpuan dengan perangkat roda, ada dua antara lain :
- Tumpuan Langsung
Pada jenis ini rangka bertumpu langsung dengan rangkaian roda melalui bantalan rol dan pegas disisi dalam antara roda kanan dan kiri.Tumpuan ini digunakan pada lokomotif berdimensi pendek dan berdaya kecil seperti lokomotif langsir. - Tumpuan melalui Bogie
Pada jenis ini rangka dasar ditumpu melalui bogie kemudian diteruskan ke perangkat roda.Tumpuan ini digunakan pada lokomotif berdimensi panjang dan berdaya menengah dan besar.Dengan tumpuan ini akan mempermudah lokomotif melewati tikungan tajam dan meningkatkan kenyamanan dengan sistem pegas 2 tingkat.Dengan demikian kecepatan lokomotif dapan lebih tinggi.Sedangkan pada bogie bolsterless, rangka bertumpu pada sisi kanan dan kiri melalui pegas karet atau pegas ulir.
7. Ruang Masinis
Ruang masinis adalah tempat masinis
untuk mengoperasikan dan mengendalikan laju lokomotif.Apabila ditinjau dari
jumlah dan letak ruangan masinis, dapat dibedakan menjadi :
- Ruang Masinis Tunggal
Lokomotif dengan ruang masinis tunggal memiliki kelebihan penghematan peralatan pengendali yang jumlahnya 1 set.Sehingga menghemat berat, panjang, dan harga lokomotif.
Namun kekuranganya ketika lokomotif berjalan pada posisi mesin diesel didepan pandangan masinis menjadi sangat terbatas.Sehingga keberadaan seorang pembantu masinis sangat diperlukan.Asap mesin diesel juga dapat menganggu masinis, yaitu jika menghirup gas CO, CO2 dapat menyesakan, bahkan bisa pingsan.Khusus untuk lokomotif langsir seperti C300, C301, D300, D301 yang menggunakan ruang masinis tunggal, kabin masinis yang tinggi dan knalpot gas buang langsung keatas kabin serta kabin mesin yang rendah maka tidak ada masalah mengenai jarak pandang dan asap mesin diesel.
Lokomotif yang menggunakan ruang masinis tunggal antara lain BB200, BB201, BB202, BB203, BB204, CC201, CC202, CC203, CC204, BB300, BB302, BB305, dan BB306. - Ruang Masinis Ganda
Lokomotif dengan ruang masinis ganda memiliki keunggulan pada padangan masinis yang leluasa dan tidak ada masalah pada gas buang.Masinis selalu berada di kabin arah depan.
Namun dengan adanya 2 kabin maka peralatan, meja pengendali, dan instalasi ada 2 buah sehingga dimensi dan berat serta harga lokomotif tinggi.
Di Indonesia hanya ada beberapa lokomotif yang menggunakan kabin ganda, antara lain BB301, BB304, BB305, CC206, dan CC200.
Peralatan
yang terdapat pada kabin lokomotif antara lain :
- Gagang Pemberi Tenaga
Tenaga gerak lokomotif yang berasal dari motor diesel dapat diatur melalui gagang pemberi tenaga atau throtle handle.
Pada lokomotif diesel elektrik, gagang tersebut berupa tuas dengan posisi tidak bekerja (idle) dan posisi bekerja mulai dari tingkat 1,2,3 dan seterusnya sampai tingkat 8 yang dapat digerakan oleh masinis.
Untuk lokomotif diesel hidrolik gagang pemberi tenaga berupa roda tangan yang dapat diputar dari posisi idle sampai tenaga maksimum tanpa ada tingkat putaran. - Gagang Pengereman
Pengereman dapat dilakukan dengan udara tekan dan dengan pengereman dinamik yang keduanya dapat dilakukan dengan menggerakan gagang di meja pengendali.
Pengereman dengan udara tekan yaitu dengan mengeluarkan udara pada pipa utama rem kereta api melalui gagang pengereman, sehingga pengurangan tekanan ini akan menggerakan katup distributor dan udara dari tangki mengalir ke silinder rem untuk menekan roda.
Sedangkan pengereman dinamik adalah memfungsikan motor traksi sebagai generator pada saat gagang throtle pada posisi idle, sehingga energi dorong akan diubah menjadi tenaga listrik dan dibuang sebagai panas melalui resistor.Sistem pengereman ini hanya terdapat pada lokomotif BB201, BB202, BB203, CC200, CC201, CC202, CC203, CC204, dan CC205. - Gagang Pengatur Maju Mundur
Gagang ini berfungsi untuk mengatur arah laju lokomotif agar bergerak maju, atau mundur. - Gagang Klakson
Gagang ini berfungsi untuk membunyikan klakson jika diperlukan. - Dan peralatan pendukung lainya seperti saklar lampu, tombol reset, meter kecepatan, meter tekanan, meter arus motor traksi, radio lokomotif, pedal deadman, bendera, dan lain lain.
Berikut ini
merupakan contoh meja lokomotif CC204 :
Meja pengendali lokomotif CC204, keterangan:
A.Radio
Lokomotif
B.Meter
tekanan dan putaran motor traksi
C.GPS dan
meter kecepatan
D.Gagang
pengatur maju mundur / reserver
E.Gagang
pemberi tenaga / throtle
F.Gagang
pemberi rem dinamik
G.Gagang rem
rangkaian
H.Gagang rem
lokomotif / independent brake
8. Bahan Bakar
Lokomotif menggunakan bahan bakar High Speed Diesel
(HSD) berupa sejensi solar yang selama ini diperoleh dari Pertamina.
Kapasitas tangki lokomotif seperti CC201 adalah 3028 liter yang dapat diisi di depo lokomotif dan konsumsi minyaknya 2,65 liter/km.
Kapasitas tangki lokomotif seperti CC201 adalah 3028 liter yang dapat diisi di depo lokomotif dan konsumsi minyaknya 2,65 liter/km.
Tangki HSD lokomotif CC201
9. Sistem Minyak Pelumas
Minyak pelumas berfungsi untuk
melumasi bagian bagian yanng bergesekan atau bergerak trasnslasi maupun rotasi
seperti poros, piston, batang silinder, dan seterusnya.
Minyak pelumas ini akan ditampung di bak atau oil pan
untuk selanjutnya akan dipompa untuk disirkulasi ke seluruh bagian yang
dilumasi dengan tekanan masing masing yang dibutuhkan.
Bagian bagian logam yang bergesekan akan menimbulkan
panas yang diserap langsung oleh minyak pelumas dan didinginkan oleh air secara
tidak langsung.Gesekan antar logam juga menimbulkan butiran butiran kecil yang
akan terbawa oleh minyak dan minyak menjadi kotor, Sehingga diperlukan
penyaringan agar butiran tersebut tidak tersirkulasi.
Jumlah minyak pelumas yang digunakan lokomotif diesel
harus mencukupi dan menjamin untuk melumasi semua bagian yang bergesek.Sebagai
contoh lokomotif CC202 memerlukan 920 liter minyak pelumas, sedangkan lokomotif
CC201 memerlukan 984 liter.
10. Sistem Pendinginan
Sistem pendingin pada lokomotif
termasuk sistem pendinginan tertutup dengan menggunakan fluida pendingin.Air
pendingin disirkulasikan dengan tenaga pompa putar dan pompa bertekanan untuk
meningkatkan titik didih air.Sehingga temperatur kerja mesin yang diiginkan
lebih tinggi dan meminimalkan air pendingin yang menguap.Temperatur kerja motor
diesel berkisar antara 70 – 85 derajat celcius untuk keluaran yang optimum.
Instalasi sistem pendingin terdiri dari tangki,
radiator, dan pompa air yang dihubungkan dengan pipa untuk mendinginkan
komponen komponen, yaitu :
- Minyak pelumas dengan cara mengalirkan air pada pipa minyak pelumas secara berlawanan arah agar terjadi pertukaran panas.
- Silinder motor diesel tempat timbulnya panas pada proses pembakaran.Air disalurkan antara jaket silinder dan blok mesin.
- Turbo supercharger untuk mendinginkan udara hisap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sebelum masuk ke ruang bahan bakar motor diesel.
- Kompresor untuk mendinginkan panas yang timbul akibat gesekan antara piston dan silinder dengan putaran tinggi untuk membangkitkan udara bertekanan yang akan disalurkan ke sistem pengereman.
11. Sistem
pengereman
Skematis Sistem Pengereman Lokomotif
Sistem rem berfungsi untuk
mengurangi laju kereta dan menghentikan kereta.Sistem rem menurut fungsinya
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pengereman untuk lokomotif dan untuk seluruh
rangkaian kereta.
Pengereman pada lokomotif disebut juga independent
brake, yaitu sistem rem yang dilakukan oleh masinis sehingga hanya rem pada
lokomotif yang bekerja.Sistem rem seperti ini dapat digunakan ketika lokomotif
berjalan sendirian.
Sistem rem untuk rangkaian merupakan rem yang
dioperasikan masinis untuk mengerem seluruh rangkaian kereta api dengan menarik
handle rem pada meja kontrol lokomotif.
Prinsip
kerja rem lokomotif diesel dapat dibedakan menjadi :
- Pneumatic Brake / Air Brake
Prinsip kerja rem ini menggunakan tekanan udara untuk menggerakan rem.Pada saat masinis mendorong handle rem ke posisi lepas, berarti udara yang diproduksi oleh kompresor akan dialirkan ke seluruh pipa utama rem dengan tekanan sebesar 5 kg/cm2 .Udara bertekanan ini masuk ke katupp pengatur di setiap kereta atau gerbong dan masuk ke tangki udara pembantu.Pada posisi ini rem akan dilepas / release.
Untuk mengerjakan rem pada rangkaian, masinis menarik handle rem sehingga sehingga aliran udara dari tangki utama lokomotif akan tertutup dan udara dari pipa akan mengalir keluar.Penurunan tekanan udara sebesar 5 kg/cm2 ini akan mengalir dari tangki pembantu ke silinder rem dan akan menekan batang rem kemudian menekan balok rem ke roda melalui tuas. - Rem Elektro Dinamik
Sistem rem elektro dinamik ada pada lokomotif diesel elektrik yang berfungsi untuk mengerem pada perjalanan kereta yang menurun.Prinsip kerja rem ini adalah mengfungsikan motor traksi sebagai generator sehingga akan menghasilkan arus listrik.Arus listrik ini akan dialirkan ke resistor dan dibuang sebagai panas dengan dihembuskan ke udara melalui blower.
Rem dinamik sangat berguna pada lokomotif yang menarik beban berat melalui jalan yang menurun sehingga menghemat balok rem karena bekerja secara elektrik. - Rem Hidrodinamik
Rem hidrodinamik hanya ada pada lokomotif diesel hidrolik.Roda penggerak, gardan, bagian output transmisi hidrolik kemudian sudu sudu rotor yang memutar oli dan akhirnya gerakan oli akan ditahan oleh sudu sudu tetap.Tumbukan oli tersebut akan menghasilkan panas yang dibawa oli yang bersirkulasi dan didinginkan di alat penukar panas.
12. Sistem
Kelistrikan
Sistem Kelistrikan Lokomotif Diesel
Sistem kelistrikan pada lokomotif
diesel arus listrik dihasilkan dari generator utama, generarot bantu, dan
generator traksi.Pada lokomotif CC202 menggunakan generator AC – DC sehingga
sebelum daya keluaran dipakai untuk berbagai rangkaian sistem maka diperukan
rectifier atau penyearah arus untuk mengubah arus AC menjadi DC.sedangkan pada
lokomotif CC201 yang menggunakan generator DC – DC daya keluaran dapat langsung
digunakan pada sistem rangkaian.
Sistem kelistrikan sangat diperlukan untuk mengatur
komponen komponen lain seperti fan radiator, motor blower, dan juga untuk
mencatu berbagai peralatan elektronik seperti radio lokomotif, komputer, lampu
penerangan, lampu semboyan, dan lain sebagainya.
13. Tanda dan Kelengkapan Lokomotif
Pada ujung bagian tengah lokomotif
dan KRD terdapat lampu sorot yang terpasang horizontal atau vertikal dan lampu
semboyan yang terdapat di bagian bawah.Tanda Tanda ini berupa lampu pada malam
hari atau gambar pada siang hari yang mempunyai arti dan fungsi pada perjalanan
kereta api.Arti tanda tanda tersebut tidak akan dijelaskan di artikel ini.
Sedangkan perlengkapan lokomotif yang harus ada untuk
mendukung operasional kereta api antara lain :
- Tabung pemadam kebakaran di kabin masinis dan di ruang mesin
- Tanda eblek merah 2 buah untuk semboyan 21 sebagai tanda akhiran kereta api.
- Tanda eblek segitiga warna merah 2 buah
- Tanda eblek segitiga warna hijau 2 buah
- Bendera merah 2 buah
- Bendera hijau 2 buah
- Dongkrak 4 buah
- Ganjal roda 4 buah.